Selasa, 22 Mei 2012

Banyak Lakon Dalam Launching “Republik Panggung Sandiwara” oleh Ayu Adriyani Yusuf


“Who Knows? Who knows why we live, and struggle, and die? Wise men write many books, in words too hard to understand. But this, the purpose of our lives, the end of all our struggle, is beyond all human wisdom.”
– Alan Patton –

Sebuah reka perjalanan dari sudut panggung yang satu ke sudut panggung yang lain. Rahmad M. Arsyad menjadi satu dari sekian banyak orang―mungkin―yang masih ingin menghabiskan waktunya untuk berdamai dengan kegalauan atas drama yang sedang dilakonkan di atas panggung politik.
“Republik Panggung Sandiwara”, sebuah kumpulan esai Komunikasi Politik yang mencoba mengantar kita untuk menjelajah dari panggung ke panggung. Rahmad mengangkat tema ini berdasarkan teori Erving Goffman seorang sosiolog Amerika yang dipandang paling berpengaruh di abad 20 hadir. Dalam buku “The presentation of Self in Everyday” yang diterbitkan pada tahun 1952, Goffman telah menegaskan akan citra, lakon, dan kuasa yang begitu bermain dalam berbagai panggung sosial. Salah satu teori yang paling terkenal adalah teori dramaturgy. Di dalamnya dikenallah front stage (Panggung depan) dan back stage (Panggung Belakang). Bahwa kehidupan adalah panggung, dan setiap orang sedang berdrama di atasnya. Goffman melihat bahwa ada perbedaan akting yang besar saat aktor berada di atas panggung (front stage) dan di belakang panggung (back stage). Melalui perspektif inilah, Rahmad mencoba menelanjangi lakon -lakon yang ada di panggung politik saat ini melalui tulisannya.
Panggung sosial kita dengan gegap gempita yang dengan bangga mempersembahkan para aktor-aktor politik. Mereka senantiasa menghiasi layar kaca, berbicara, dan bermain drama dalam berbagai pentas dengan lakon yang di setting sedemikian rupa.
Kamis, 12 April 2012 bertempat di Gedung PKP Universitas Hasanuddin launching buku Negeri Panggung Sandiwara dihelat dengan menghadirkan pembicara dari pihak akademisi, Pihak AJI, Alumni Pers Mahasiswa, dan tak lupa juga seorang politisi. Diskusi berjalan alot. Di dalam gedung Pusat Kegiatan Penelitian terjadi banyak lakon yang menuntun masing-masing dari kita untuk melihat lebih jeli sesuatu yang terus bergerak di panggung belakang, tidak hanya terpaku pada panggung depan yang kemudian menjadikan kita sebagai penikmat yang polos.
Selamat dan sukses selalu buat Abang Rahmad.

saat launching "Republik Panggung Sandiwara" di Gedung PKP Unhas foto by : KIFO


sang penulis, Rahmad. M. Arsyad foto by : Muhammad Yusran


buku "Republik Panggung Sandiwara" oleh Rahmad M Arsyad foto by : Kifo

0 komentar:

Posting Komentar