Selasa, 22 Mei 2012

Media Bukan Cermin Dunia (Oleh Yayu R. Mayangsari)

taken from tumblr

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Melalui media massa khalayak bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa perlu bersusah payah mencarinya. Hanya dengan memiliki TV, radio, surat kabar, film, atau internet informasi yang dibutuhkan dapat langsung kita nikmati di hadapan kita.

Teori MC Luhan, disebut teori perpanjangan alat indera (sense extension theory), menyatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indera manusia. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, tempat atau orang yang tidak kita alami secara langsung. Dunia ini terlalu luas untuk kita jelajahi semuanya. Media massa datang menyampaikan tentang lingkungan sosial dan politik. Televisi hadir menjadi perpanjangan mata kita untuk menyaksikan berbagai peristiwa yang jauh dari jangkauan alat indera kita.
Namun dengan semua kemudahan yang diberikan oleh media massa, tanpa sadar kita semua telah didikte oleh media massa, tidak terkecuali televisi. Dengan kotak segi empat itu kita bisa melihat segala yang terjadi di dunia ini tanpa perlu berada di tempat kejadian.

Televisi ini secara tidak langsung telah merubah pola pikir kita sesuai dengan keinginannya melalui acara-acara yang ditayangkan salah satunya adalah berita. Melalui berita-berita yang ditayangkan media tidak selalu berhasil memberitahu tentang apa yang kita pikir, namun media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan. Selain itu media memberi agenda-agenda melalui pemberitaanya dan masyarakat mengikutinya. Sehingga tanpa sadar agenda media akan menjadi agenda publik.

Seharusnya, kita sadar bahwa apa yang di beritakan oleh media massa termasuk televisi bukanlah realitas yang sebenarnya melainkan telah melalui proses gatekeeping oleh gatekeeper.Realita yang kita lihat adalah realitas kedua yang telah disisipi oleh ideologi-ideologi dari media tersebut. Pada akhirnya, penonton cenderung memandang dunia berdasarkan realitas kedua yang ditampilkan oleh media massa.

0 komentar:

Posting Komentar